Gelombang laut merupakan salah satu
bentuk energi yang bisa dimanfaatkan dengan mengetahui tinggi gelombang,
panjang gelombang, dan periode waktunya. Ada 3 cara untuk menangkap energi
gelombang, yaitu :
:
1. Pelampung: listrik dibangkitkan dari gerakan vertikal dan rotasional pelambung
2. Kolom air yang berosilasi (Oscillating Water Column): listrik dibangkitkan dari naik turunnya air akibat gelombang dalam sebuah pipa silindris yang berlubang. Naik turunnya kolom air ini akan mengakibatkan keluar masuknya udara di lubang bagian atas pipa dan menggerakkan turbin. .
3. Wave Surge. Peralatan ini biasa juga disebut sebagai tapered channel atau kanal meruncing atau sistem tapchan, dipasang pada sebuah struktur kanal yang dibangun di pantai untuk mengkonsentrasikan gelombang, membawanya ke dalam kolam penampung yang ditinggikan. Air yang mengalir keluar dari kolam penampung ini yang digunakan untuk membangkitkan listrik dengan menggunakan teknologi standar hydropower.
1. Pelampung: listrik dibangkitkan dari gerakan vertikal dan rotasional pelambung
2. Kolom air yang berosilasi (Oscillating Water Column): listrik dibangkitkan dari naik turunnya air akibat gelombang dalam sebuah pipa silindris yang berlubang. Naik turunnya kolom air ini akan mengakibatkan keluar masuknya udara di lubang bagian atas pipa dan menggerakkan turbin. .
3. Wave Surge. Peralatan ini biasa juga disebut sebagai tapered channel atau kanal meruncing atau sistem tapchan, dipasang pada sebuah struktur kanal yang dibangun di pantai untuk mengkonsentrasikan gelombang, membawanya ke dalam kolam penampung yang ditinggikan. Air yang mengalir keluar dari kolam penampung ini yang digunakan untuk membangkitkan listrik dengan menggunakan teknologi standar hydropower.
Energi ini dapat dikonversi ke listrik lewat 2
kategori yaitu off-shore (lepas pantai) and on-shore (pantai).
Ada empat teknologi energi gelombang yaitu sistem
rakit Cockerell, tabung tegak Kayser, pelampung Salter, dan tabung Masuda.
Sistem rakit Cockerell berbentuk untaian rakit-rakit yang saling
dihubungkan dengan engsel-engsel dan sistem ini bergerak naik turun mengikuti
gelombang laut. Gerakan relatif rakit-rakit menggerakkan pompa hidrolik yang
berada di antara dua rakit. Sistem tabung tegak Kayser menggunakan pelampung
yang bergerak naik turun dalam tabung karena adanya tekanan air. Gerakan
relatif antara pelampung dan tabung menimbulkan tekanan hidrolik yang dapat
diubah menjadi energi listrik. Sistem Pelampung Salter memanfaatkan gerakan
relatif antara bagian /pembungkus luar (external hull) dan bandul didalamnya
(internal pendulum) untuk diubah menjadi energi listrik. Pada sistem tabung
Masuda metodenya adalah memanfaatkan gerak gelombang laut masuk ke dalam ruang
bawah dalam pelampung dan menimbulkan gerakan perpindahan udara di bagian
ruangan atas dalam pelampung. Gerakan perpindahan udara ini dapat menggerakkan
turbin udara.Lokasi potensial untuk membangun sistem energi gelombang adalah di
laut lepas, daerah lintang sedang dan di perairan pantai. Energi gelombang bisa
dikembangkan di Indonesia di laut selatan Pulau Jawa dan Pulau Sumatera.
Cara
kerja pembangkit listrik baru ini sangat sederhana.
Sebuah tabung beton dipasang pada suatu ketinggian tertentu di pantai dan
ujungnya dipasang dibawah permukaan air laut. Tiap kali ada ombak yang datang
ke pantai, air di dalam tabung beton itu akan mendorong udara yang terdapat di
bagian tabung yang terletak di darat. Pada saat ombak surut, terjadi gerakan
udara yang sebaliknya dalam tabung tadi. Gerakan udara yang bolak-balik inilah
yang dimanfaatkan untuk memutar turbin yang dihubungkan dengan sebuah
pembangkit listrik. Sebuah alat khusus dipasang pada turbin itu supaya turbin
hanya berputar satu arah, walaupun arah arus udara dalam tabung beton itu silih
berganti.
Asumsikan garis yang merah membujuk untuk terus gambar 1 adalah
permukaan air diwakili. Jika ini adalah kasus, ketika gelombang yang
datang/berikutnya menyalurkan ke dalam struktur, sebagian dari airflow akan
lepas kebalikan arah gelombang sebab akan
tidak ada " segel" memaksa angkasa sampai pelabuhan pada atas
dinding belakang struktur . Seperti itu, fluktuasi yang pasang surut harus
tidak menetes jatuh di bawah tepi alas dinding medan dalam rangka memelihara
parameter operasional. Ketika gelombang mendekati, itu menyebabkan udara untuk
memaksa supaya ruang/daerah dan ke luar dari pelabuhan, dekat dinding belakang.
Ketika gelombang mundur arah kebalikan, udara ditarik dari pelabuhan pada
dinding belakang sampai turbin dan ke luar dekat pintu masuk dinding medan.
Turbin baik dengan sendirinya adalah terobosan
yang utama di dalam implementasi OWC , pemanfaatan dua cara perputaran
generator searah. Walaupun OWC mempunyai potensi maha besar ketika diterapkan
dengan energi samudra mempunyai beberapa kelemahan. Awal ongkos dinding
penghalang dan lampiran adalah sangat tinggi sebab kebanyakan penempatan adalah
jalan masuk ke alat berat. Pada umumnya pantai lokasi sukar untuk diperoleh,
tergantung pada penetapan wilayah. Lagipula lokasi karang ini adalah pantas
untuk penempatan berbagai jenis hidup samudra dan kadang-kadang yang dilindungi
di depan hukum. Seperti tersebut sebelumnya, masalah utama dengan OWC sedang memanfaatkan bi-directional arus udara
itu menyajikan. Penggunaan suatu Mekanik Turbin menggabungkan dengan suatu
generator induksi adalah bentuk wujud khas dari suatu OWC.
Keuntungan pemanfaatan energi gelombang ini adalah:
- Energi ini bebas, tidak perlu bahan bakar, tidak ada limbah/polusi
- Sumber energi yang dapat diperbaharui
- Dapat menghasilkan banyak energi
- Biaya tidak mahal
Sedangkan kelemahannya adalah:
- Sangat tergantung dengan karakteristik gelombang, kadang-kadang bisa menghasilkan energi yang besar, kadang-kadang tidak ada.
- Perlu satu lokasi yang tepat dimana gelombangnya konsisten besar.
- Alatnya harus kokoh sehingga tahan terhadap kondisi cuaca yang jelek
- Energi ini bebas, tidak perlu bahan bakar, tidak ada limbah/polusi
- Sumber energi yang dapat diperbaharui
- Dapat menghasilkan banyak energi
- Biaya tidak mahal
Sedangkan kelemahannya adalah:
- Sangat tergantung dengan karakteristik gelombang, kadang-kadang bisa menghasilkan energi yang besar, kadang-kadang tidak ada.
- Perlu satu lokasi yang tepat dimana gelombangnya konsisten besar.
- Alatnya harus kokoh sehingga tahan terhadap kondisi cuaca yang jelek
Tidak ada komentar:
Posting Komentar